Pasawahan, Rabu, 30 Juli 2025 – Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional, Bhabinkamtibmas Desa Padamatang, Briptu Kris Adiprabowo, melaksanakan kegiatan sambang dan sosialisasi kepada masyarakat Desa Padamatang, Kecamatan Pasawahan.
Sosialisasi ini difokuskan pada pemanfaatan lahan baku sawah (LBS) untuk penanaman jagung hibrida, yang merupakan bagian dari program pemerintah dalam mendorong diversifikasi pertanian. Dalam pertemuan yang digelar secara langsung di tengah masyarakat, Briptu Kris menjelaskan bahwa penanaman jagung hibrida dapat memberikan nilai tambah secara ekonomi kepada petani.
Disampaikan pula bahwa pemerintah telah menetapkan harga jual hasil panen jagung hibrida, yaitu Rp 5.500,- per kilogram untuk jagung dengan kadar air 18–20%, dan Rp 6.400,- per kilogram untuk kadar air 14%. Harapannya, dengan harga yang sudah ditentukan, petani dapat memiliki kepastian dalam menjual hasil panen mereka.
Para petani menyimak dengan antusias penjelasan tersebut, namun dalam diskusi yang berkembang, sejumlah warga menyampaikan bahwa kondisi pertanian di Desa Padamatang memiliki karakteristik khusus. Lahan pertanian di wilayah ini selama ini telah dimanfaatkan secara intensif untuk budidaya padi, bahkan hingga tiga kali tanam dalam setahun. Hal ini menjadikan lahan kurang cocok untuk dialihfungsikan menjadi lahan jagung, baik dari segi pola tanam maupun sistem pengairan.
“Kami sangat menghargai informasi dan upaya dari Bhabinkamtibmas, namun di desa kami lahan sawah sudah ditanami padi tiga kali setahun. Kondisinya tidak memungkinkan untuk rotasi ke tanaman jagung,” ujar salah satu petani setempat.
Meskipun demikian, para petani tetap mengapresiasi perhatian pihak kepolisian terhadap sektor pertanian, serta keterlibatan aktif Bhabinkamtibmas dalam memberikan informasi yang relevan. Briptu Kris pun menanggapi hal ini dengan positif dan menyatakan bahwa segala masukan dari warga akan diteruskan sebagai bahan evaluasi kepada pihak-pihak terkait.
“Kami hadir bukan hanya untuk menjaga keamanan, tapi juga ingin berperan sebagai penghubung antara masyarakat dan program-program pemerintah. Masukan dari bapak-ibu petani sangat penting untuk menyesuaikan program dengan kondisi lapangan,” ungkap Briptu Kris.
Kegiatan berjalan dalam suasana tertib, aman, dan penuh keakraban, mencerminkan kehadiran Bhabinkamtibmas yang tidak hanya sebagai pelindung masyarakat, tetapi juga sebagai mitra dalam pembangunan desa.
Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan sinergi antara aparat kepolisian dan masyarakat terus terjaga dengan baik, serta aspirasi warga dapat tersampaikan kepada pemangku kepentingan yang lebih luas untuk ditindaklanjuti.